Welcome To "Pendekar Ilmu"

Assalamu'laikum
Carilah ilmu sampai ke negri Cina (walaupun jauh)
Carilah ilmu dari ayunan hingga liang lahat
Karena orang yang berilmu diangkat derajatnya oleh Allah SWT
Subhanallah.

Minggu, 13 Mei 2012

Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

Masyarakat Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar

Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dalam masyarakat muslim

          Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran merupakan ciri utama masyarakat orang-orang yang beriman; setiap kali al-Qur'an memaparkan ayat yang berisi sifat-sifat orang-orang beriman yang benar, dan menjelaskan risalahnya dalam kehidupan ini, kecuali ada perintah yang jelas, atau anjuran dan dorongan bagi orang-orang beriman  untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, maka tidak heran jika masyarakat muslim menjadi masyarakat yang mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran; karena kebaikan negara dan rakyat tidak sempurna kecuali dengannya.
          Al-Qur'an al karim telah menjadikan rahasia kebaikan yang menjadikan umat Islam istimewa adalah karena ia mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, dan beriman kepada Allah:
(Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.) (QS. Ali Imran: 110)
          Ayat ini mengedepankan mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran atas iman, padahal iman merupakan dasar bagi setiap amal shalih, sebagai isyarat tentang pentingnya mengajak kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran, dimana umat Islam dikenal dengannya, bahkan ia merupakan ciri utama yang membedakannya dari umat-umat lain, dan dilahirkan bagi umat manusia untuk melaksanakan kewajiban mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
          Sesungguhnya Allah yang maha tinggi dan maha kuasa mengingatkan umat Islam agar tidak lupa pada tugas utamanya dalam kehidupan ini, atau bermalas-malasan dalam melaksanakannya, yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran: (Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.) (QS. Ali Imran: 104)
         
Amar ma'ruf nahi mungkar merupakan mahkota bagi sifat-sifat orang-orang beriman dalam masyarakat muslim, yaitu orang-orang yang menjual diri mereka kepada Allah, mereka memberikan nyawa dan harta mereka dengan murah di jalan Allah:
(Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.) (QS. at Taubah: 112)
         
Sifat ini yang merupakan sifat masyarakat muslim baik laki-laki maupun wanita dipertegas lagi bahwa amar ma'ruf nahi mungkar merupakan tugas kedua jenis, dan ia didahulukan atas shalat dan zakat, sebagai isyarat tentang fadhilahnya, dan mengagungkan kedudukannya dalam masyarakat muslim yang lurus:
(Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.) (QS. at Taubah: 71)

Amar ma'ruf nahi mungkar termasuk kewajiban terpenting bagi masyarakat muslim
          Amar ma'ruf nahi mungkar termasuk kewajiban terpenting dalam masyarakat muslim, selain shalat dan zakat, terutama di waktu umat Islam berkuasa di muka bumi, dan menang atas musuh, bahkan kemenangan tidak datang dari Allah, kecuali bagi orang-orang yang tahu bahwa mereka termasuk orang-orang yang melakukannya:
(Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,   (yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.) (QS. al Hajj: 40, 41)
          Dalam hadits yang diriwayatkan oleh bukhari, Rasulullah r menggambarkan masyarakat yang amar ma'ruf dan nahi mungkar, dan masyarakat tidak melakukan amar ma'ruf nahi mungkar, dengan para penumpang kapal yang mengundi tempat di kapal, sebagian mendapat tempat di atas dan sebagian mendapat tempat di bawah, orang-orang yang bertempat di bawah apabila ingin mengambil air, mereka harus melewati orang-orang yang ada di bagian atas, maka mereka berkata: kalau saja kita melubangi kapal agar tidak mengganggu orang di atas. Jika mereka membiarkan kemauan mereka, maka akan binasa semua, dan jika mereka dihalangi maka semuanya akan selamat.
          Ini adalah gambaran yang indah bagi pengaruh amar ma'ruf dan nahi mungkar dalam masyarakat, dari hadits tersebut jelas bahwa amar ma'ruf dan nahi mungkar bisa menyelamatkan orang-orang lalai dan orang-orang ahli maksiat dan juga orang lain yang taat dan istiqamah, dan bahwa sikap diam atau tidak peduli terhadap amar ma'ruf dan nahi mungkar merupakan suatu bahaya dan kehancuran, ini tidak hanya mengenai orang-orang yang bersalah saja, akan tetapi mencakup semuanya, yang baik dan yang buruk, yang taat dan yang jahat, yang takwa dan yang fasik.

Amar ma'ruf dan nahi mungkar merupakan hak dan kewajiban rakyat
          Dalam masyarakat muslim amar ma'ruf dan nahi mungkar merupakan hak dan juga kewajiban bagi mereka, ia merupakan salah satu prinsip politik dan sosial, al-Qur'an dan hadits nabi telah menjelaskan hal itu dan memerintah orang untuk memberikan nasihat atau kritik bagi pemangku kekuasaan dalam masyarakat, dan minta penjelasan hal-hal yang menjadi kemaslahatan rakyat, atau mengingkari hal-hal yang tidak menjadi maslahat bagi rakyat.
          Tolok ukur kebaikan dan kemungkaran adalah syari'at dalam satu sisi, dan kemaslahatan rakyat dari sisi lain. Ini merupakan persoalan yang luas dari tuntutan rakyat pada penguasa, khususnya dalam mencegah kezaliman, tidak menerimanya atau bersabar atasnya. Al-Qur'an telah menganggap terjadinya kezaliman dari penguasa, dan diamnya rakyat atas kezaliman tersebut merupakan suatu dosa besar dari kedua belah pihak, yang bisa mengakibatkan turunnya siksa di dunia, dan juga di akhirat kelak.
          Allah I berfirman: (Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.) (QS. Ibrahim: 42)
Dan berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri[342], (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.) (QS. an Nisaa': 97)
          Rasulullah r memperingatkan orang-orang hina dan lemah yang bersikap diam atas kezaliman dan tidak mencegah orang yang zalim dengan siksa Allah yang akan mengenai mereka semua, tidak ada di antara mereka yang luput:
إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللَّهُ بِعِقَابٍ مِنْهُ
«Sesungguhnya apabila manusia melihat orang zalim dan mereka tidak mencgahnya dari kezaliman, maka Allah akan menimpakan siksa atas mereka semua» (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa'i)


Cara-cara memberikan nasihat
          Di antara cara-cara amar ma'ruf dan nahi mungkar adalah nasihat, Rasulullah r telah menjadikannya sebagai agama dalam sabdanya:
الدِّينُ النَّصِيحَةُ قُلْنَا لِمَنْ؟ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
          «Agama adalah nasihat, kami berkata: bagi siapa? Beliau berkata: "bagi Allah, bagi kitab Allah, bagi rasulnya, dan bagi para pemimpin dan umat Islam secara umum» (HR. Muslim)
          Tidak diragukan lagi bahwa pemberian nasihat kepada para penguasa dari rakyat, terutama para ulama dan orang-orang yang berpengalaman, masing-masing dalam bidagnya merupakan suatu hal yang baik sekali, ini akan menjamin keselamatan, keamanan dan kesejahteraan bagi masyarakat, hal ini telah berjalan di kalangan umat Islam di masa keemasannya, oleh karena itu dalam beberapa hadits ada anjuran bagi penguasa untuk mengangkat orang-orang shalih dan jujur serta ikhlas memberikan nasihat menjadi pendampingnya, yang tidak munafik dan tidak menipu penguasa.

Pertanyaan umat Islam kepada para penguasa
          Pertanyaan umat Islam terhadap penguasa mereka terus berjalan, dan pertanyaat tersebut merupakan hal yang biasa bagi rakyat, pengawasan terhadap pemerintah dan kebebasan menyampaikan pendapat kepada penguasa baik berkaitan dengan harta maupun politik merupakan prinsip-prinsip dasar konstitusi yang diakui, karena ayat-ayat al-Qur'an dan hadits-hadits nabi telah menegaskannya, sebagaimana juga ia telah menjadi tradisi politik yang belaku pada masa dahulu, dan secara teori hal ini masih tetap diterima di kalangan umat Islam secara umum dan khusus, akan tetapi praktiknya menjadi lemah apabila yang menjadi penguasa adadalah orang-orang zalim, dan ia akan kembali lagi diterapkan jika yang naik ke pucuk pimpinan adalah orang yang adil dan baik.
          Adapun para ulama, mereka tidak mengabaikan prinsip ini, banyak dari mereka yang mengalami tekanan dan siksaan, sebagaimana yang terjadi pada Said bin Jubair, Imam Malik, Imam Ahmad, Ibnu Taimiyah dan lain-lain di beberapa masa dan beberapa negara.

Akibat buruk bagi diabaikannya amar ma'ruf dan nahi mungkar
          Musibah paling buruk yang menimpa suatu umat dan masyarakat adalah berkuasanya diktator, mulut dikekang, lisan dipasung, dan pena dipatahkan, sehingga tidak ada yang berani bersuara, atau menulis kata-kata untuk mengungkapkan kebenaran yang disia-siakan, atau keinginan yang dikekang, atau nasihat yang tulus. Dengan demikian kehidupan menjadi buruk, hidup menjadi susah, sumber-sumber kebaikan menjadi kering, duri-duri kejahatan dan kerusakan tumbuh, kenistaan merajalela, dan tidak ada yang bisa menghentikan, serta harga diri manusia diinjak-injak.
          Apabila keburukan sampai ke batas ini, maka semua anggota masyarakat wajib bergerak untuk memperbaikinya dan menyingkirkan kerusakan, jika tidak melakukanya, maka mereka berhak mendapat balasan dan siksa dari Allah, dan Allah telah menurunkan bencana dan kerusakan kepada orang-orang yang melakukan kemungkaran dan yang mendiamkannya:
(Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.) (QS. al Anfal: 25)
          Dan Rasulullah r bersabda: «Sesungguhnya apabila manusia melihat orang zalim dan mereka tidak mencegah kezalimannya, Allah akan menurunkan siksa kepada mereka semua» (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa'i)
          Nabi juga bersabda:
إذا رأيت أمتي تهاب، فلا تقول للظالم : يا ظالم، فقد تودع منهم
«Jika engkau melihat umatku takut, sehingga tidak berani mengatakan kepada orang zalim: wahai orang zalim, maka mereka tidak berarti lagi» (HR. Ahmad, al Hakim dan al Bazzar)
          Allah telah melaknat bani israil, mempertentangkan antara hati mereka dan menurunkan siksa yang pedih kepada mereka, tatkala kemungkaran merajalela di antara mereka, dan tidak ada seorangpun dari mereka yang bangkit untuk mencegahnya, itulah firman Allah I:
(Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.) (QS. al Maidah: 78, 79)
          Terkadang kemungkaran merajalela di masyarakat, orang-orang sudah terbiasa dan akrab, dan tidak ada lagi yang berbicara, sehingga ia meracuni perasaan mereka, dan mereka tidak lagi merasa bahwa ia merusak agama, akhlak dan adapt yang mulia, mereka tidak lagi bisa membedakan antara yang ma'ruf dan yang mungkar, antara yang baik dan buruk, halal dan haram, ketika itu pemahaman masyarakat berubah, dan ukuran kebenaran sudah tidak jelas, sehingga kejujuran, amanat, beragama dipandang sebagai keterbelakangan dan kebodohan, sementara dusta, khianat, dan jauh dari agama dipandang sebagai kemajuan, yang baik mereka katakana mungkar dan yang mungkar dikatakan baik.
          Ini diperburuk lagi ketika di masyarakat banyak orang-orang munafik, yang mempengaruhi penguasa yang zalim, mereka berkumpul di sekitar penguasa, membisiki penguasa untuk melakukan kebatilan dan menyembunyikan kebenaran, suara-suara mereka mengajak kepada kebatilan, mencegah kebaikan, menciptakan sifat masyarakat munafik yang akan ditempatkan oleh di dasar neraka paling bawah:
(Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya[648]. mereka Telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.) (QS. at Taubah: 67)
          Ini sangat bertentangan dengan masyarakat beriman:
(Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.) (QS. at Taubah: 71)
          Inilah masyarakat muslim yang penuh dengan para da'I kepada Allah, yang mengerti agamanya, yang menjaga syari'atnya, suara kebenaran tidak pernah padam, melaksanakan amar ma'ruf dan nahi mungkar, walaupun kegelapan meliputi mereka, dan suara-suara kebatilan membahana.
          Tidak diragukan bahwasanya suara-suara mereka yang keras dalam membela kebenaran akan menebarkan kesadaran di masyarakat muslim, membangkitkan rasa izzah dengan agama Allah, dan membuat opini umum yang disinari oleh petunjuk Allah dan rasulnya.

Wajibnya mengingkari kemungkaran walaupun dengan hati
          Banyak sekali nash-nash al-Qur'an dan hadits yang menunjukkan wajibnya amar ma'ruf dan nahi mungkar dalam masyarakat muslim, yang mengakui kedaulatan Allah, yang melaksanakan syari'atnya, walaupun terkadang ada penguasa yang zalim, dan terkadang banyak kerusakan, sehingga dengan demikian masyarakat muslim benar-benar menjadi masyarakat yang beramar ma'ruf dan nahi mungkar .
          Adapun jika masyarakat diuji dengan disingkirkannya syari'at Islam dari kekausaan, dan umat Islam dipaksa menerapkan hukum buatan manusia, maka dalam kondisi ini harus menegakkan amar ma'ruf dan nahi mungkar yang paling besar, yaitu mengakui kedaulatan Allah, hukumnya dan syari'atnya dalam kehidupan, dan mencegah kemungkaran terbesar, yaitu menolak ketuhanan Allah dengan menolak syari'atnya dalam kehidupan.
          Rasulullah r bersabda:
 مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ
«Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah merubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, jka tidak mampu maka dengan hatinya, dan inilah selemah-lemahnya iman» (HR. Muslim)
          Akan tetapi terkadang datang suatu masa kepada umat Islam dimana umat Islam tidak bisa mengubah kemungkaran dengan tangannya, dan tidak bisa mengubahnya dengan lisannya, maka tidak ada lagi cara kecuali mengubah dengan hatinya, dan ini tidak ada orang yang bisa menghalangi.
          Mengubah kemungkaran dengan hati adalah selemah-lemahnya iman, sebagaimana disebutkan dalam hadits, terkadang sekilas orang melihatnya sebagai amal yang pasif, dimana hal ini tidak dilakukan kecuali oleh orang yang tidak mampu mengubah kemungkaran dengan tangan atau dengan lisan.
          Sebenarnya seorang muslim yang jujur yang tidak ada jalan di hadapannya kecuali mengingkari dengan hati, tidak hilang dari pikirannya bahwa mengingkari dengan hati berarti merubahnya, sebagaimana dikatakan demikian oleh Rasulullah r. Perkataan Rasulullah ini menunjukkan bahwa hal itu adalah suatu perbuatan positif; karena mengingkari kemungkaran dengan hati berarti mempertahankan hati dari sikapnya terhadap kemungkaran… ia mengingkarinya, membencinya, tidak menyarah kepadanya, dan tidak menerimanya bahwa itu adalah suatu yang harus dipatuhi dan diakui.
          Mengingkari dengan hati terhadap suatu kondisi adalah kekuatan positif, dan merupakan langkah awal untuk menghancurkan kemungkaran ini, dan menegakkan kebaikan kapan ada kesempatan, dan mengintai kemungkaran hingga ada kesempatan untuk merubahnya. Dan ini jelas merupakan perbuatan positif dalam jalan menuju perubahan.
          Memang benar bahwa ini adalah iman yang paling lemah, sebagaimana dikatakan oleh Rasulullah r, akan tetapi kalau memang hanya iman paling lemah yang memungkinkan, maka paling tidak seorang muslim memelihara iman yang lemah ini. Adapun kehilangan iman secara keseluruhan, dan menyerah pada kemungkaran karena ia adalah suatu kenyataan pahit, dimana ia tidak mampu melawannya, dan menerimanya karena tekanannya kuat sekali, maka ini tidak mungkin dikatakan oleh seorang mukmin yang hidup dalam masyarakat muslim, kalau tidak maka ia dan masyarakatnya berhak mendapat laknya yang menimpa bani israil, karena mereka tunduk kepada kemungkaran dan ridha padanya, dan mereka tidak mencegahnya, sebagaimana firman Allah I: (Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.) (QS. al Maidah: 78, 79)

Selasa, 18 Mei 2010

Jeruk Nipis



Jeruk Nipis

(Citrus aurantifolia, Swingle.)
Sinonim :Citrus limonia / C. limonellus / c. medica
Familia :Rutaceae
Uraian :
Jeruk nipis (citrusaurantifolia) termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Batang pohonnya berkayu ulet dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah. Bunganya berukuran kecil-kecil berwama putih dan buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung. 1. Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 200 m - 1.300 m di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 1.000 mm - 1.500 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan - 12 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 0 bulan - 6 bulan · Suhu udara : 200 C - 300 C · Kelembapan : sedang - tinggi · Penyinaran : sedang b. Tanah · Jenis : latosol, aluvial, andosol. · Tekstur : lempung berpasir lempung dan lempung liat · Drainase : baik · Kedalaman air tanah : 40 cm - 170 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : di bawah 40 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (pH) : 4 - 9 · Kesuburan : sedang - tinggi 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah · Buatkan lubang tanam berukuran50 cm x 50 cm x 40 cm. · Tanah bagian atas dipisahkan dari tanah di bawahnya, kemudian diberi pupuk kandang. · Tanah bagian bawah dimasukkan kembali, kemudian disusul tanah bagian atas. b. Persiapan Bibit · Jeruk nipis dapat diperbanyak secara cangkok dan okulasi. c. Penanaman · Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan. · Jarak tanam 6 m x 6 m
Nama Lokal:
Lime (Inggris), Lima (Spanyol), Limah (Arab); Jeruk Nipis (Indonesia), Jeruk pecel (Jawa); Limau asam (Sunda);

Komposisi air jeruk nipis:
KANDUNGAN KIMIA : Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kiniia yang bemianfaat. Misalnya: limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral. Di samping itu jeruk nipis mengandung asani sitrat. 100 gram buah jeruk nipis mengandung: - vitamin C 27 miligram, - kalsium 40 miligram, - fosfor 22 miligram, - hidrat arang 12,4 gram, - vitamin B 1 0,04 miligram, - zat besi 0,6 miligram, - lemak 0,1 gram, - kalori 37 gram, - protein 0,8 gram dan - air 86 gram. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral dan asam sitrat.

Kandungan & Manfaat :
Jeruk nipis mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nnildehid) damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Rasa jeruk nipis yang asam bisa membantu membersihkan nikotin yang terdapat pada gigi dan mutut orang yang suka merokok.

Kegunaan:
1. Disentri
2. Sembelit
3. Ambeien
4. Haid tidak teratur
5. Difteri
6. Jerawat
7. Kepala pusing / vertigo
8. Suara serak, batuk
9. Bau badan
10. Menambah nafsu makan
11. Mencegah rambut rontok
12. Sakit kepala / pusing tiba-tiba
13. Ketombe
14. Flu, demam
15. Terlalu gemuk (air buahnya)
16. Menghentikan kebiasaan merokok
17. Amandel
18. penyakit Anyang-anyangan
19. Mimisan

20. Radang hidung (getahnya)

Manfaat Lain
Selain menjadi sirup, air perasan jeruk nipis yang berasa asam menjadi campuran masakan atau minuman lain, seperti jamu. Pasalnya jeruk nipis tak hanya bisa menjadi minuman yang menyegarkan, namun juga mengandung khasiat obat.Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) merupakan tumbuhan perdu dengan banyak cabang. Tanaman ini banyak ditanam di pekarangan dan kebun.
Tingginya bisa mencapai enam meter. Daunnya berbentuk bulat telur dan tiap daun bertangkai daun. Bunganya berbentuk bintang berwarna putih. Batangnya berkayu keras, dan biasanya berbuah setelah 2,5 tahun. Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan yang licin, berkulit tipis, dan berwarna hijau kekuningan kalau sudah tua. Tanaman ini diduga berasal dari daerah India sebelah utara.
Buahnya mengandung banyak air dan vitamin C yang cukup tinggi. Daun, buah, dan bunganya mengandung minyak terbang. Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang banyak terkena sinar matahari.
Jeruk nipis mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nnildehid) damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C.
Bukti keunggulan jeruk nipis juga bisa dilihat pada ramuan obat maupun kecantikan tradisional di Indonesia. Hampir semuanya mencantumkan nama jeruk nipis sebagai bahan baku, baik untuk dimanfaatkan air buahnya maupun daunnya.
Orang Belanda, terutama yang berdiam di kota-kota besar seperti Amsterdam, Den Haag, atau Rotterdam pun banyak yang mengenal manfaat jeruk nipis. Bahkan di AS, kegunaan jeruk nipis juga mulai diakui. Di Ohio State Biotechnology Centre, Columbus, misalnya, salah satu laboratoriumnya rajin meneliti jeruk nipis.
Menurut penelitian rasa jeruk nipis yang asam bisa membantu membersihkan nikotin yang terdapat pada gigi dan mulut orang yang suka merokok. Dari kandungan berbagai minyak dan zat di dalamnya, jeruk nipis dimanfaatkan untuk mengatasi disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung.
Dari beberapa penelitian terakhir menunjukkan, jeruk nipis juga mempunyai manfaat mencegah kekambuhan batu ginjal, khususnya batu ginjal kalsium idiopatik. Menurut laporan tersebut, mengonsumsi jeruk nipis bisa mencegah timbulnya batu ginjal. Hal ini diakui oleh Kepala Instalasi Renal RS Dr Sardjito, Yogyakarta, Prof DR Mochammad Sja’bani.
Pada penelitian tersebut diketahui bahwa jeruk nipis mengandung sitrat yang tinggi, sementara banyak penderita batu ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah. Ia mengatakan kandungan sitrat jeruk nipis lokal (Citrus aurantifolia Swingle yang bulat) 10 kali lebih besar dibanding kandungan sitrat pada jeruk keprok, atau enam kali jeruk manis. Kandungan sitratnya mencapai 55,6 gram per kilogram.
Pada umumnya asam sitrat dalam air kemih pada penderita batu ginjal paling rendah pada malam dan dini hari. Maka pemberian jeruk nipis lebih bagus dikonsumsi sesaat sesudah makan malam. Perasan jeruk nipis yang dikonsumsi sesudah makan malam tersebut dilaporkan tak menimbulkan keluhan lambung. Air perasan dua buah jeruk nipis itu diencerkan dalam dua gelas air.
Meminum campuran jeruk ini bisa menurunkan dan mencegah kekambuhan batu ginjal kalsium idiopatik. Pencegahan penyakit ini perlu sebab jenis ini ditemukan pada sekitar 80 persen penderita batu ginjal. Namun, upaya pencegahan dan pengobatan penyakit ini dilakukan dengan cara membatasi konsumsi garam atau makanan asin, memberi masukan kalsium yang cukup, dan mengonsumsi protein rendah fosfat.

Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, peras 1-2 buah jeruk nipis. Perasan ini dapat digunakan tersendiri atau dicampur dengan bahan lainnya.

Untuk pemakaian luar, aduk air jeruk nipis dengan bahan alin untuk dikompreskan atau dibalurkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti demam pada anak-anak, sakit perut, diare, sakit gigi, nyeri haid, kepala pusing, rematik, kurap, ketombe, jerawat, clavus, terkilir, mengecilkan perut, mengecilkan pori-pori diwajah dan membersihkan lemak di kulit wajah. Air jeruk nipis juga dapat digunakan sebagaiobat kumur pada penderita sakit tenggorokan atau abses tenggorokan.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Minyak asiri daaun jeruk nipis mempunyai aktivitas hambatan terhadap pertumbuhan Staphyloccus aureus oada kadar 20%, 40% dan 80% serta Escherichia coli pada kadar 40% dan 80% (ratih Dyah Pertiwi, Fak. Farmasi UGM 1992).

Contoh Pemakaian
Batuk Tanpa Demam
Potong sebuah jeruk nipis yang telah masak, lalu peras airnya ke dalam gelas. Tambahkan kecap atau madu yang jumlahnya sama banyak dengan air jeruk nipis tadi. Aduk sampai rata, lalu minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari sampai sembuh.

Klasifikasi tumbuhan

Citrus aurantiifolia dikenal dengan nama jeruk nipis. Klasifikasi tanaman ini adalah sebagai berikut :
Sinonim : Limonia aurantifolia Christm., Limon spinosum Mill., Citrus limonia Osbeck, Citrus lima Luman, Citrus spinosissima G.F.W. Meyer, Citrus acida Roxb., Citrus aurantium
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Kelas : Magnliopsida
Bangsa : Rutales
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus aurantiifolia (Cristm.) Swingle
Penelitian Mengenai Naringin dan Hesperidin
Del Leo dan Del Bosco (2005) menyatakan bahwa naringin dan hesperidin memiliki efek penghambatan proliferasi sel kanker, menunda tumorigenesis, dan agen kemopreventif karsinogenesis. Selain itu, hesperidin dapat menurunkan lipopolysaccharide yang dapat menginduksi hepatotoksisitas pada hepar tikus. Penelitian lain yang di lakukan oleh Zhang et al (2007) menyebutkan bahwa, hesperidin memiliki efek sitotoksik pada sel melanoma B16 pada tikus. Dalam majalah Grapefruit juice and medications, naringin dapat menghambat CYP3A4 dan CYP1A2 sebagai enzim pemacu senyawa karsinogen.